Sabtu, 27 Oktober 2012

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN


            Keputusan adalah suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli tapi memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputus. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai. 

Ada tiga tingkatan dalam pemecahan ini :
1.       Pemecahan masalah yang mensyaratkan respons yang rutin.
Keputusan yang diambil tidak disertai dengan usaha yang cukup untuk mencari informasi dan menentukan alternatif. Kebiasaan berjalan secara otomatis, prilaku seseorang merupakan respon terhadap rutinitas karena dilakukan berulang-ulang seringkali tanpa disadari.

2.       Pemecahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit (terbatas).
Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli dengan ada tidaknya informasi dengan menggunakan criteria yang kurang lebih sudah terbentuk, untuk mengevaluasi kategori produk dan mereknya. Tidak mengevaluasi setiap atribut dan fitur produk dalam memilih mana yang sesuai dengan kebutuhannya.

3.       Pemecahan masalah yang lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan
Di tingkat ini konsumen memerlukan informasi yang relative lengkap untuk membentuk kriteria evaluasi dari kriteria yang baku .Prosesnya lebih rumit dan panjang mengikuti proses tradisional. Mulai dari sadar akan kebutuhan, motivasi untuk memenuhi kebutuhan, mencari informasi, mengembangkan alternative, memilih satu dari berbagai alternatif dan memutuskan untuk membeli.

Aspek-aspek pemilihan keputusan
·         Produk yang murah - Produk yang lebih mahal
·         Pembelian yang sering - Pembelian yan jarang
·         Keterlibatan rendah - Keterlibatan tinggi
·         Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal
·         Pembelian dengan pertimbangan dan - Pembelian dengan pertimbangan
·         pencarian yang kurang matang. dan pencarian intensif


Ada empat sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen
1.       Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternative produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternative yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternative yang terbaik, disebut economic man.

2.      Sudut Pandang Pasif
Sudut pandang ini berlawanan dengan sudut pandang ekonomis, konsumen pada dasarnya pasrah pada kepentingan sendiri dan menerima secara pasif usaha-usaha promosi dari para pemasar. Konsumen dianggap sebagai pembeli yang impulsive dan irasional.

3.       Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai cognitive man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya (heuristic) pada keputusan yang memuaskan.

4.       Sudut Pandang Emosianal
Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi.

Pengambilan Keputusan Pada Konsumen
·         Sadar akan kebutuhan
·         Mencari sebelum membeli
·         Mengevaluasi alternatif

Evaluasi Setelah Pembelian
1.      Input
Komponen input merupakan pengaruh eksternal sebagai sumber informasi tentang produk tertentu yang mempengaruhi nilai yang berhubungan dengan produk, sikap dan perilaku konsumen.
·         Input Pemasaran, aktivitas pemasaran yang merupakan usaha langsung untuk menjangkau, menginformasikan, dan membujuk konsumen agar membeli dan menggunakan produk tertentu. Usaha melalui 4P, yaitu Product, Price, Place, Promotion.
·         Pengaruh Sosial Budaya, membujuk konsumen karena adanya lingkungan sosial budaya seperti keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial, budaya dan sub budaya.
2.      Proses
Merupakan tahap yang memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai faktor psikologis yang melekat pada setiap individu, mempengaruhi input dari luar pada tahap input mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap berbagai alternative.
·         Sadar akan kebutuhan, konsumen menyadari akan adanya kebutuhan ketika menghadapi suatu masalah.
·         Pencarian pra beli, konsumen berada pada tingkatan ini jika ia memerlukan informasi yang akan digunakan sebagai dasar menentukan pilihan produk
·         Evaluasi terhadap alternative, konsumen cenderung menggunakan dua tipe informasi, yaitu
>>Mengetahui merek yang konsumen rencanakan untuk digunakan dalam      memilih.
>>Kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi tiap-tiap merek.
3.      Output
Dua macam kegiatan pasca keputusan yang saling berhubungan, yaitu :
·         Perilaku beli
·         Evaluasi pasca beli

Jenis-jenis situasi dalam proses pengambilan keputusan konsumen :
·         Situasi Komunikasi
situasi pada waktu konsumen menerima informasi, mempengaruhi perilaku konsumen. Bila konsumen sedang membutuhkan produk, maka dia akan berada dalam situasi yang kondusif untuk menerima informasi itu dan membentuk persepsi yang penting tentang produk. Apabila seseorang baru saja mengetahui bahwa dia gagal dalam ujiannya, dia tidak akan memperhatikan komunikasi pemasaran yang sedang berlangsung.
·         Situasi Pembelian
situasi dapat pula mempengaruhi situasi pembelian. Bila seseorang berbelanja sendiri, dia tidak akan melakukan banyak pencarian informasi, seperti apabila dia pergi dengan teman-temannya ataupun keluarga nya.
·         Situasi Penggunaan
pada waktu orang ingin menjamu tamu yang penting bagi dia, dia tidak akan memakai alat-alat makan yang biasa dia pakai, tetapi akan membutuhkan peralatan makan yang lebih bagus.
·         Situasi Penggantian Produk
keputusan untuk membuang bungkus produk sebelum dan sesudah konsumsi, dan keputusan untuk menyingkirkan produk yang sudah tidak dipakai lagi.



ANNIS SEPTHI KARTIKA
19210469
3EA19


Rabu, 10 Oktober 2012

Tulisan Softskill. Perilaku Konsumen


PROSES KEPUTUSAN MEMBELI
            Proses pengambilan keputusan pembelian ada lima tahap yaitu : Pengenalan kebutuhan, Pencarian informasi, Pengevaluasian alternatif, Keputusan pembelian, dan Perilaku setelah pembelian. Tapi pada kenyataannya kadang proses ini tidak berurutan bahkan juga bisa melongkapi. Berikut penjelasan dari 5 proses keputusan membeli :
1.      Pengenalan Kebutuhan
Suatu keadaan dimana individu merasa sangat membutuhkan sesuatu,missal
nya makan,minum,dll. Sehingga individu tersebut memfokuskan keinginannya kepada sesuatu yang paling ia butuhkan. Hal ini dapat terjadi dengan adanya rangsangan eksternal, misalkan kita tertarik oleh handphone terbaru dari pembicaraan dengan individu lain sehingga mendorong kita untuk ingin mempunyai handphone terbaru tersebut.
2.      Pencarian Informasi
Individu yang mulai menentukan kebutuhannya di ikuti dengan proses pencarian informasi yang muncul dari rasa ingin lebih tau tentang apa yang ia butuhkan,dengan mencari sumber – sumber yang akurat . dari satu sember ke sumber yang lainnya untuk dapat mewujudkan apa yang ia ingin
kan,dan bila belum memungkinkan individu tersebut harus menyimpan dahulu ambisinya hingga bisa mendapatkannya nanti.
3.      Pengevaluasian Alternatif
Misalkan individu mendapat informasi dengan berbagai merek dan harga yang berfariasi,di pastikan hal ini akan mempengaruhi tingkat alternative yang akan diambil oleh individu tersebu
.
4.      Keputusan Pembeli
Keputusan pembelian ini di ambil setelah individu mengevaluasi hasil dari pertimbangan alternative yang sudah sekiranya memenuhi apa yang dibutuhkan dengan situasi yang memungkinkan maka proses pembelian saat itu dapat di wujudkan.
5.      Perilaku Setelah Pembelian
Dengan pembelian yang sudah terjadi maka individu berhak mennentukan tingkat kepuasan yang ia dapat setelah melakukan prosoes pembelian,bila individu sebagai konsumen terpuaskan maka ini menjadi hal positif bagi pemasaran merek atau produk yang telah terjual namun bila hasil kepuasan sangat mengecewakan maka dipastikan penjualan dari merek atau produk tersebut akan menurun.

Senin, 01 Oktober 2012

Peran Bahasa Indonesia Pada Masa Kini

PERAN BAHASA INDONESIA PADA MASA KINI

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang di gunakan oleh bangsa Indonesia. Tepatnya di kukuhkan pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. 

Apakah Bahasa Indonesia masih digunakan dengan baik saat ini?

Jawaban pertanyaan itu bisa iya bisa tidak. Bahasa Indonesia yang baik menggunakan EYD  dan bahasa yang baku memang agak kaku kalo digunakan untuk bahasa sehari-hari. Tapi paling tidak masih digunakan pada acara-acar resmi atau pidato yang di hadiri oleh pejabat tinggi.

Miris memang kini Bahasa Indonesia mulai terkikis keberadaannya, masuknya teknologi yang cangih membuat munculnya bahasa gaul istilahnya pada kalangan remaja, anak-anak bahkan dewasa memang agak mudah dan lebih enak di dengar.

Belum lagi di daerah pedalaman seperti suku dayak, suku sasak dan yang lainnya masih menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing padahal sejak tahun 1928 Bahasa Indonesia sudah di ikrarkan, tapi mereka masih menggunakan bahasa daerah mungkin karna kurangnya pengetahuan dan merasa asing untuk digunakan untuk berkomunikasi.

Ada lagi beberapa sekolah yang menggunakan Bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar dalam pelajaran, dan ada hari tertentu menggunakan Bahasa Inggris, memang jaman sudah modern tapi apa harus Bahasa Indonesia di nomer duakan? Mungkin mereka bangga bisa cas cis cus menggunkan bahasa Inggris. Tapi ya tetep Bahasa Indonesianya dipakai.

Biarpun demikian, Bahasa Indonesia tetep jadi bahasa pemersatu bangsa, Tidak kebayang kalau tidah ada bahasa Indonesia di Negara kita pasti akan kesulitan dalam berkomunikasi, yang satu bicara sunda yang satu lagi batak pastinya akan kacau balau. Walaupun tidak pakai EYD yang baik Bahasa Indonesia tetap jadi bahasa ibu bagi kita anak-anak Indonesia.
                                                                                                                                                                              
ANNIS SEPTHI KARTIKA
19210469
3EA19