pesawat Sukhoi |
VIVAnews - Markas
Besar Polri turut serta dalam penyelidikan dan investigasi penyebab jatuhnya
pesawat Sukhoi Superjet-100 (SSJ-100) di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Jika
ditemukan adanya sabotase, Polri akan memproses pihak-pihak terkait sesuai
hukum berlaku.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, hari ini menjelaskan olah tempat kejadian dan penanganan kasus sepenuhnya diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Tergantung permintaan KNKT. Kami lihat proses dari tim yang sudah dibentuk kasus ini," kata dia di kantor Mabes Polri.
Saud meminta masyarakat untuk bersabar karena semua pihak saat ini terus bekerja sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. "Kita serahkan dulu pada ahlinya. Tim evakuasi sedang bekerja, tim KNKT olah TKP kerja juga, tim DVI sedang mendata," terangnya.
Dalam kasus ini, Polri bertugas menilai apakah ada perbuatan tindak pidana atau pelanggaran Undang-undang Penerbangan. "Kami tidak bisa berandai-andai tapi sepanjang KNKT ini ada unsur pidana, kami akan tangani. Tapi kalau berkaitan Undang-undang Penerbangan kita akan serahkan kepada yang berwenang berarti Kementerian Perhubungan," jelasnya.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, hari ini menjelaskan olah tempat kejadian dan penanganan kasus sepenuhnya diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Tergantung permintaan KNKT. Kami lihat proses dari tim yang sudah dibentuk kasus ini," kata dia di kantor Mabes Polri.
Saud meminta masyarakat untuk bersabar karena semua pihak saat ini terus bekerja sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. "Kita serahkan dulu pada ahlinya. Tim evakuasi sedang bekerja, tim KNKT olah TKP kerja juga, tim DVI sedang mendata," terangnya.
Dalam kasus ini, Polri bertugas menilai apakah ada perbuatan tindak pidana atau pelanggaran Undang-undang Penerbangan. "Kami tidak bisa berandai-andai tapi sepanjang KNKT ini ada unsur pidana, kami akan tangani. Tapi kalau berkaitan Undang-undang Penerbangan kita akan serahkan kepada yang berwenang berarti Kementerian Perhubungan," jelasnya.
Pesawat Sukhoi ini diketahui hilang kontak saat menggelar
demonstrasi dari Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu 9 Mei lalu pukul 14.33 WIB.
Dalam komunikasi terakhir ke Menara Kontrol Bandara Soekarno Hatta, Pilot
Sukhoi sempat meminta turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6000 kaki. Padahal,
pesawat sedang berada di areal Gunung Salak dengan ketinggian sekitar 7000
kaki.
Semoga keluarga yang di tinggalkan
diberikan kesabaran, dan mereka yang menjadi korban di berikan tempat yang indah
di sisi Nya. Semoga pencarian korban berjalan dengan lancar dan cepat
mengetahui penyebab dari jatuhnya pesawat sukhoi superjet-100
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar