Pantai Ujung Genteng terletak di
Kabupaten Sukabumi, berjarak sekitar 135 km dari pusat kota Sukabumi, atau
sekitar 200 km dari kota Jakarta. Pantai ini, dapat ditempuh dengan memakan
waktu sekitar 6-7 jam perjalanan dengan mobil. Objek wisata ini dapat dicapai
melalui Jampangkulon – Surade, ibukota kecamatan yang terdekat.
Pantai Ujung genteng, kedengarannya cukup aneh dan lucu bila
diartikan secara umum. Dengan panjang garis pantai sekitar 16 km yang mengarah
ke Barat menjadikan Ujung genteng sebagai objek wisata paling indah di sepanjang
pantai selatan. Keindahannya tak kalah dari pantai tetangga, yakni Pelabuhan
Ratu yang sudah lebih dulu dikenal wisatawan bahkan sampai ke mancanegara.
Pada zaman kolonial, Ujung genteng berfungsi sebagai dermaga untuk
kapal-kapal Belanda yang berlayar di Samudera Hindia. Ketika Jepang berkuasa,
tentara Nipon memanfaatkannya untuk mengangkut hasil alam dari daerah Sukabumi.
Namun, saat ini hanya puing-puing saja yang tersisa, seperti dinding kokoh
pemecah ombak dan pondasi mercusuar yang masih terlihat jelas.
Selain deburan ombak yang bergulir, tebing yang terjal, dan
hamparan pasir putih yang luas, pantai Ujung genteng juga terkenal dengan
muaranya, Muara Cipanarikan salah satunya. Muara ini merupakan tempat
bertemunya Sungai Cipanarikan yang memotong Suaka Marga Satwa Cikepuh dengan
air laut. Sebelum memasuki laut, air sungainya berliku-liku membentuk alur,
layaknya ular yang sedang berjalan, sehingga membentuk hamparan pasir yang
luas.
Butiran pasir muara Cipanarikan yang lembut sering menjadi arena mainan
anak-anak. Mereka berlari-Larian atau membentuk menggambar atau menulis namanya
sendiri. Selain itu, di muara ini ada banyak hewan laut, seperti kepiting,
burung belibis, biawak, dan ika-ikan muara. Ketika menelusuri sisi pantai,
diantara sela-sela tebing kita akan menjumpai ikan-ikan hias yang berenang
bebas.
Tak jauh dari wisata pantai Ujung genteng, terdapat pantai
Pangumbahan, tempat bertelurnya penyu. Biasanya penyu yang akan bertelur, pada
malam hari naik kedarat untuk membuat lubang. Peristiwa bertelurnya penyu
adalah pertunjukan yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pengunjung. Di tempat
ini ada empat spesies penyu endemik Ujung genteng. Namun, habitat mereka yang
kini mulai berkurang, sehingga hanya Penyu Hijau yang lebih sering dijumpai bertelur.
Daya tarik lainnya dari Ujung
Genteng adalah ombak Tujuh yang berlokasi sekitar 15 km dari Pangumbahan. Untuk
mencapai Ombak Tujuh dapat ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih memakan
waktu 3-4 jam. Ombak Tujuh merupakan salah satu daerah favorit para wisatawan
asing untuk berselancar karena ombaknya selalu berurutan tujuh ombak dan
tinggi. Disekitar Ombak Tujuh ada beberapa pulau kecil yang memiliki pantai dan
jarang tersentuh oleh manusia.
salam kenal,..
BalasHapuspantai ujung genteng memang wajib untuk anda kunjungi.. dan bila anda mencari hotel atau penginapan.. hubungi kami
kami menawarkan harga untuk menginap di hotel kami harga dari mulai 600rb 2 kamar tidur, livingroom, branda, wash room, dan breakfast.., kapasitas8 orang.
untuk info lebih lanjut silahkan kunjungi
http://www.turtlebeachesresort.com
atau hub 085860555177
thanks